Dalam sambutannya, Ketua PC SPAMK FSPMI Purwakarta, Ade Supiyani menyampaikan tentang nilai tawar dan posisi bargaining seorang pekerja. Ade menyampaikan, posisi buruh secara politik dan ekonomi hanya menjadi objek bagi kepentingan oknum-oknum tertentu. Oleh karenanya dibutuhkan persatuan dari buruh dalam satu wadah organisasi serikat pekerja agar buruh bisa mempengaruhi kebijakan baik yang diambil oleh pengusaha maupun pemerintah.
"Buruh dimana-mana selalu lemah jika dia tak sadar dirinya lemah, tetapi ketika buruh itu sadar dan mau berserikat maka kekuatan serikat pekerja akan mampu mempengaruhi kebijakan" papar Ade
Menurut Ketua bidang Advokasi PUK SPAMK FSPMI PT SIWS yang juga menjadi trainer dalam pendidikan ini, Asep Nopi, pada tahun ini PUk mentargetkan melakukan pendidikan dasar 3 kali dalam satu bulan. Hal ini dilakukan karena dari 1926 anggota baru 30% yang sudah mengikuti pendidikan dasar. Dengan begitu diharapkan loyalitas dan kesadaran anggota unuk ikut berjuang bisa tumbuh dan berkembang.
Saat ditanya mengenai masalah kendala, Erwin mengakui kesadaran dan minat anggota mengikuti pendidikan menjadi kendala utama. "Anggota kita yang berdomisili di Kabupaten Karawang adalah tantangan terbesar. Kurangnya minat dan informasi serta lingkungan dan tempat tinggal yang jauh menjadi kendala kami mengajak rekan-rekan disana" tutur Erwin
Pendidikan dasar sejatinya merupakan hak anggota, namun untuk bisa diaplikasikan dalam kegiatan berorganisasi dibutuhkan ide-ide cerdas dari semua pihak untuk menumbuhkan semangat dan kesadaran anggota akan pentingnya hal ini. Anggota yang cerdas dengan militansi yang kuat dalah modal perjuangan yang berharga dalam menghadapi setiap tantangan kedepan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar