Rabu, 17 Juni 2015

Pergantian Wakil FSPMI Kabupaten Purwakarta di Depekab

FSPMI Kabupaten Purwakarta, resmi mengganti perwakilannya yang duduk dalam Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) Purwakarta, Tota Yusuf Efendi karena tidak memenuhi syarat pendidikan minimal seperti yang tertulis dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 107 tahun 2004, Pasal 45. FSPMI Kabupaten Purwakarta mengambil keputusan tersebut melalui Rapat Koordinasi KC/PC FSPMI Se-Kabipaten Purwakarta, Selasa kemarin (16/06/2015), di kantor Sekretariat KC/PC FSPMI Kabupaten Purwakarta.



Pergantian Tota ini dilakukan menyusul datangnya surat dari Sekretaris Depekab Kabupaten Purwakarta, W Tambunan, SH, M,Si pada Senin (15/06/2015) . Melalui surat tersebut, W Tambunan menyatakan bahwa ada kekurangan persyaratan atas anama Tota Yusuf Efendi mengenai syarat minimal D3. Selanjutnya, pihak FSPMI diminta memenuhi persyaratan yang diwajibkan atau mengganti pengurus PUK SPAI FSPMI PT Indorama Polyster tersebut dengan anggota yang lain.

Menyikapi surat ber - Nomor : 561/08-Depekab/2015 tersebut, FSPMI Kabupaten Purwakarta segera melakukan rapat koordinasi, hasilnya Tota Yusuf Efendi akan digantikan oleh Hendra Mulyadi untuk duduk di Depekab Purwakarta untuk menentukan UMK Purwakarta tahun 2016. Hendra Mulyadi adalah perangkat PC SPAI FSPMI Kabupaten Purwakarta untuk bidang Informasi dan Komunikasi. Pria kelahiran Jakarta, 33 tahun silam ini dipilih melalui musyawarah seluruh perangkat KC/PC.

Selanjutnya FSPMI Kabupaten Purwakarta segera melakukan pendaftaran administrasi untuk perwakilan barunya itu. Dengan pergantian ini, akankah UMK Purwakarta tahun 2016 akan mengalamai perubahan yang signifikan seperti paa tahun 2013 ? Jawabannya akan kita lihat September nanti. (MH)

Sabtu, 13 Juni 2015

Depekab Purwakarta Segera Bahas Tata Tertib dan Komponen KHL

Tata tertib Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) dan komponen KHL akan dibahas dalam rapat Depekab Purwakarta, Rabu depan (17/06/2015) pukul 09.00 WIB di kantor Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Kabupaten Purwakarta. Anggota Depekab dari FSPMI, Dwi Susanto, S.T. dan Tota Yusuf Efendi akan mewakili FSPMI dalam rapat tersebut.



Undangan rapat dengan Nomor : 005/07-Depekab/2015 atas nama kedua perwakilan FSPMI tersebut diterima di kantor FSPMI pada Jumat kemarin (12/06/2015). Dengan datangnya surat tersebut proses penentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Purwakarta untuk tahun 2016 telah dimulai. FSPMI, melalui aksi nasionalnya pada bulan Mei lalu, menegaskan, target kenaikan UMK untuk tahun 2016 sebesar 32%. Target inj dianggap realistis karena adanya kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik dan kenaikan LPG yang dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat pekerja.

UMK Purwakarta tahun 2015, ditetapkan dengan menggunakan 3 acuan. Acuan pertama bagi perusahaan non garmen dengan masa operasional perusahaan diatas 5 tahun, UMK ditetapkan  sebesar Rp 2.600.000 . Acuan kedua, perusahaan dengan masa produksinya dibawah 5 tahun dan /atau pekerja garmen dengan masa kerja dibawah 5 tahun UMK nya berlaku Rp 2.100.000 . Acuan ketiga bagi perusahaan garmen, boneka, topi, dan kulit diberlakukan UMK sebesar Rp 2.300.000 . Standar yang rumit tersebut menimbulkan polemik dalam dunia industrial di Purwakarta, terutama bagi serikat pekerja yang masa produksi perusahaannya di bawah 5 tahun.

Menyikapi hal tersebut, Ketua PC SPAMK FSPMI Purwakarta, Ade Supiani, menyatakan pihak FSPMI akan mengajukan beberapa usulan dalam tata tertib dan komponen KHL. Diantaranya mengenai standar kualitas item KHL. Menurut Ade, hingga saat ini standar kualitas item KHL masih 'samar' tidak memiliki acuan 'merek' tertentu yang menjadi patokan. Inilah yang kemudian sering menimbilkan perdebatan didalam rapat Depekab setahun terakhir. Selain itu, kejelasan jadwal survey dan waktu pelaksanaan survey juga harus dikoreksi agar lebih transparan.

"Waktu pelaksanaan dan lokasi survey harus jelas dan bisa dipantau oleh semua pihak yang terkait dalam proses pengupahan ini " tuturnya

Selain itu Ade, juga menambahkan tentang pembahasan hasil survey dan tabulasinya yang tahun kemarin menimbulkan perdebatan karena muncul secara 'spontan' tanpa ada pembahasan sebelumnya dalam sidang Depekab.

" Kita ingin kejelasan dalam menentukan nasib buruh, jangan 'ngasal' tiba-tiba direkomendasikan tanpa petnah dibicarakan sebelumnya " tambahnya

Pembahasan UMK sebagai salah satu faktor penentu kenaikan upah pekerja tahun 2016 memang selalu menimbulkan ketegangan dari beberapa pihak. Namun proses ini hatus tetap dijalani sebagai salah satu proses demokrasi yang ada di Indonesia.

Rabu, 13 Mei 2015

sekolah garda metal

Pada saat perayaan Mayday Fiesta Purwakarta 2015. Iwan seorang garda metal mendapat tugas khusus untuk mengawal perangkat. Karena ini adalah acara resmi maka Iwanpun berpakaian safari ala satpam bank. Ketika sedang melakukan pemantauan disepanjang jalur festival ada seorang warga bertanya kepada Iwan.

Warga : Permisi pak, bapak petugas ya?
Iwan : iya pak
Warga : saya mau tanya boleh ga pak?
Iwan : sok silakan pak
Warga : anak saya kan kerja di bic pak, kalau mau jadi garda metal sekolahnya dimana ya pak? Kira2 berat ga ya pak pendidikannya?
Iwan : (sambil nyengir nahan ketawa) ga tau bu nanti datang aja ke kantor fspmi di cibungur


Senin, 11 Mei 2015

EMI

Orang memanggil dia dengan nama, Emi. Perempuan paruh baya ini berasal dari Grobogan, Jawa Tengah. Dia bekerja sebagai buruh jahit di daerah Pademangan, Jakarta. Emi merantau sejak dia madih gadis. Sekarang dia mempunyai 4 orang anak. Tiga orang anaknya sudah bekerja, tinggal si bungsu yang madih di kampung menempuh pendidikan. Rmi, adalah seorang janda. Dua kali membangun mahligai rumah tangga, dua kali juga kehancuran datang memusnahkan kebahagiaannya. Ke empat anaknya di besarkan di kampung halaman, dititipkan kepada orang tuanya. Sementara dia bekerja dengan gaji kecil di Jakarta. Setiap sen uabg yang dia kumpulkan dikirimkan ke kampung tiap bulannya. Dia bekerja seorang diri menghidupi anak-anaknya karena mantan suaminya pergi begitu saja tanpa mau menafkahi anak-anaknya.

Emi, dulunya adalah seorang kembang desa. Tidak hanya kecantikan dunia, Emi muda adalah seorang gadis yang baik ahlak dan budi pekertinya. Agamanya bagus karena Emi rajin mengaji dan memang dibesarkan dilingkungan yang memegang teguh prinsip agama. Tapi keluarga Emi bukan dari keluarga berada. Orangtuanya adalah buruh tani. Lebih parahnya lagi keluarga Emi juga hancur karena perceraian. Emi muda seorang gadis yang sederhana. Saat itu, dia jatuh cinta kepada seorang pemuda bernama Bardi. Cinta Emi adalah cinta yang sederhana. Dia mencintai Bardi karena agamanya, karena Bardi adalah orang yang taat beribadah. Keluarga Bardi juga keluarga miskin, Bardi hanya mempunyai seorang ibu. Meski begitu, pada masa tersebut Bardi berhasil lulus SMA. Sbuah prestasi yang luar biasa mengingat rata-rata orang dikampung tersebut hanya lulusan SD.

Sebenarnya Bardi dan Emi sudah menjalin hubungan sebagai sepadang kekasih. Namun orang tua Emi tidak setuju. Pasalnya saudara jauh Bardi yang bernama Kasmin juga naksir sama Emi. Kasmin adalah anak orang kaya dari kampung seberang. Keluarganya mempunyai toko bangunan, yang merupakan satu-satunya toko bangunan di kecamatan tersebut. Kasmin adalah sepupu Bardi dari pihak ayah. Telah sejak lama Kasmin memendam rasa kepada Emi. Tetapi rasa itu tak pernah disambut oleh Emi, hati Emi telah tertambat oleh karisma seorang Bardi. Tapi Kasmin pantang menyerah, dengan kekayaan yang dimilikinya Kasmin melakukan loby pada beberapa pihak. Pertama tentu saja kepada orang tua Emi. Mudah saja bagi Kasmin untuk menundukkan hati orang tua Emi. Kehidupan yang serba susah, kurang sandang dan pangan membuat orang tua Emi lebih mrmilih Kasmin sebagai calon mantu. Dimata orang tua Emi, sosok Kasmin adalah calon mantu idaman. Kaya raya, tampan berasal dari keturunan orang yang terpandang. Ini adalah sebuah kesempatan untuk merubah nasib. Dengan pendekatan yang dilakukan Kasmin, orangtua Emi kemudian memaksa anaknya untuk menikah dengan Kasmin. Sufah menjadi adat masyarakat saat itu dimana jika seorang gadis harus menuruti apa kata orang tua, termasuk dalam hal pernikahan. Tradisi mengajarkan kepada orang tua disana untuk memilihkan anak gadisnya pemuda yang baik. Tak peduli apakah sang gadis setuju atau tidak.

Tetapi Emi bukanlah gadis kampung biasa,...... (bersambung)

Kamis, 07 Mei 2015

"Kumpul di KC"

Alkisah, perayaan mayday 2015. Seluruh puk fspmi di Purwakarta mengirimkan massa aksinya ke Jakarta. Ada sebuah puk yang saking banyaknya anggota jadi jarang sekali melakukan kondisi. Rencananya puk ini akan mengirimkan 5 bis ke Jakarta. Kepada seluruh anggotanya, pengurus puk tersebut menginstruksikan agar semua anggota yg ke Jakarta berkumpul di kantor KC FSPMI Purwakarta.

Tibalah hari buruh sedunia, ratusan anggota puk datang ke kantor kc pagi2. Karena mengejar waktu agar tak terjebak macet di jalan maka sebelum jam 7 pagi bis yang diyumpangi massa aksi itupun segera berangkat.

Bis pertama penuh, bis kedua penuh begitupun bis ketiga dan ke empat. Bis-bis itupun segera berangkat. Bis kelima tidak bisa berangkat, ini karena ada 4 orang anggota yang belum hadir. Koordinator bis pun menghubungi keempat orang tersebut. Usut punya usut, ternyata keempat anggota tersebut nongkrong di kantor kc yang lama. Kantor yang sudah ditinggalkan sejak 2014. Akhirnya bis berangkat tanpa keempat anggota tersebut.

Apa lacur, saking jarangnya konsolidasi ampe kantor kc pindah pun sampr ga tau.

Rabu, 25 Maret 2015

KC FSPMI Purwakarta tambah Area Parkir

Seiring dengan semakin banyaknya pengunjung Kantor KC/PC FSPMI Purwakarta, pihak oengurus KC FSPMI Purwakarta akan membuka ruang parkir baru. Bertempat disebelah mushola, tempat parkir ini nantinya akan digunakan khusus para pengendara sepeda motor. Diperkirakan area ini mempunyai kapasitas tampung maksimal hingga 100 unit sepeda motor.




Saat ini pembangunan sedang dilangsungkan dan diperkirakan akan selesai sebelum acara May Day Fiesta Purwakarta, bulan Mei mendatang. Penambahan ruang parkir ini merupakan salah satu dari rencana pembangunan KC FSPMI Purwakarta di tahun 2015. Selain ruabg parkir, nantinya juga akan dibangun Gedung Serbaguna dan pantry yang pendanaannya ditanggung bersama oleh seluruh anggota FSPMI di Kabupaten Purwakarta.


Jumat, 06 Maret 2015

Siapa Sayang Siapa, Siapa Benci Siapa

Suatu ketika disebuah pabrik mobil berdirilah serikat pekerja. Sebagian pekerjanya ikut bergabung, sebagian lagi tidak ikut bergabung karena takut. Didalam serikat pekerja tersebut kebanyakan anggotanya adalah orang-orang yang dibenci oleh manajemen perusahaan. Bukan karena mereka (anggota serikat pekerja) tidak bisa bekerja, namun karena orang-orang ini adalah orang yg kritis terhadap pelanggaran yg dilakukan perusahaan.

Dalam perkembangannya perusahaan mengalami masa-masa sulit, dimana produksi perusahaan mengalami penurunan sehingga banyak pekerja yg dirumahkan. Karena para anggota serikat pekerja adalah operator biasa maka banyak sekali diantara anggota serikat yang dirumahkan. Sementara orang-orang non serikat banyak yg bekerja bahkan ada yg masih lembur. Konon ceritanya, mereka ini punya cicilan mobil dan segala macam cicilan lain untuk menunjang kehidupannya. Sehingga pada saat pembahian pekerjaan, banyak diantara mereka yang culas. Mengambil jatah orang yg diliburkan semata-mata hanya untuk mengejar lemburan semata.

Di musim semi, perusahaan mengadakan family gathering. Semua karyawan diikutsertakan, termasuk yg dirumahkan. Pihak manajemen membudget kan anggaran yang besar untuk acara ini. Nantinya akan diadakan undian yang pastinya setiap karyawan akan dapat hadiah. Mulai dari payung, perabot dapur hingga sebuah mobil sebagai hadiah utamanya.

Saat acara undian ini berlangsung, banyak pekerja yng mendapat hadiah hiburan. Kebanyakan adalah mereka yang memang sudah sering dapat lemburan dan tidak dirumahkan. Tibalah saat dimana hadiah utama diumumkan. Sebuah mobil sedan dengan harga ratusan juta. Kontan, gratis dan ga pake dicicil. Semua orang antusias menunggu hasil siapa gerangan yang mendapatkan mobil idaman tersebut. Saat nomor undian dibacakan, yang beruntung adalah seorang anggota serikat pekerja yang sudah 3 bilan dirumahkan. Dan kegembiraanpun terjadi diserikat pekerja tersebut. Usut-usut semua hadiah utama memang dibawa pulang oleh anggota serikat pekerja. Sementara mereka yang tidak bergabung hanya mendapat hadiah hiburan saja.

Esok hari setelah acara family gathering, banyak pekerja yang berkumpul dan membicarakan acara tersebut. Terutama bagi mereka yang hanya dapat hadiah hiburan. Ketika orang-orang ini sedang bergosip, lewatlah ketua serikat pekerja tersebut. Seorang diantara para penggosip mulai berkelakar

" Wah dukunnya hebat yah, yang dapat hadiah utama semuanya orang-orang yang dibenci sama manajemen" teriak salah seorang diantara mereka.

Mendengar hal itu sang ketua menyahut denfan bercanda..

"Masib mending kami dibenci manajemen, daripada kalian dibenci Tuhan makanya apes ga dapet apa-apa. Makanya minta tuh ke Tuhan jangan ke dukun atau ke manajemen" Terlihat sang ketua tertawa puas sambil berlalu

Obrolan itupun segera berakhir, muka orang-orang culas itupun merah padam menahan malu. Dibelain lembur buat nyicil mobil, eh yang dicurangin malah dapat mobil. Hadeuh.


(Kisah ini terjadi disebuah puk otomotif d Purwakarta)